Ziarah Kubur

(bagian 3 )
Adapun amal dari para sahabat di dalam berziarah diriwayatkan Sayidina Umar bin Khottob.ra ketika keluar ke masjid Nabawy dan mendapati kemudian beliau mendapati Sayidina Sahabat Mua’dz disisi makam Rasulullah SAW dan Sayidina Mua’dz.ra menangis….

Dan diriwayatkan di dalam kitab musnad Al-Firdaus, Rasulullah SAW bersabda:


” من حجّ إلى مكّة ثمّ قصدني في مسجدي كتبت له حجّتان مبرورتان.“

Artinya : “Barang siapa yang hajjike kota Makkah kemudian dia bermaksud menuju masjidku, maka dia dicatat sebagai orang yang melakukan 2 ibadah haji yang di terima oleh Allah SWT.” 

Dari hadits-hadits Nabawiyyah & perkataan ulama’ yang telah kita baca maka ziarah kubur hukumnya adalah sunnah dan sangat dianjurkan oleh syariat akan tetapi bagi kaum hawa diperbolehkan untuk berziarah dengan syarat aman dari fitnah yang bisa mengundang adanya kemaksiatan dari segi berpakaian dsb.

Dan ditambah bagi yang sudah bersuami harus mendapat izin suaminya terlebih dahulu.


*** Tujuan Berziarah Kubur ****

Sebagaimana telah dimaklumi,setiap orang yang melakukan ziarah kubur pasti memiliki maksud dan tujuan. Terkadang ziarah kubur dilakukan agar ingat akan akhirat, maka itu disunnahkan.

Hadits di atas menunjukkan hal tersebut. Ada pula orang yang berziarah dengan tujuan untuk mendoakan penghuni kubur.

Ini juga disunnahkan, karena, ada hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA;

"Sesungguhnya Nabi SAW datang ke kubur, lalu beliau mengucapkan, Assallamu 'alaikum dara qaumin mu'minin,wa inna insya allahubikum lahiqun (Kesejahteraan semoga terlimpah kepada kalian, penghuni negeri kaum mukmin, dan kami insya Allah akan menyusul kalian)'.

Terkadang orang melakukan ziarah kubur karena ingin mengambil berkah dari ahli kubur, seperti pada kubur para nabi, wali, ulama, dan orang-orang shalih.

Itu juga dibolehkan, bahkan sesuatu yang baik. Imam Al-Ghazali. rhm mengatakan,"Tiap-tiap orang yang dapat diambil keberkahannya pada masa hidupnya, boleh pula diambil keberkahannya sesudah matinya dengan menziarahinya, dan boleh pula melakukan perjalananyang sulit untuk tujuan ini.

Ada pula ziarah kubur yang dilakukan karena ingin menunaikan hak ahli kubur.

Inipun boleh dilakukan. Dalam sebuah hadits dikatakan, "Nabi SAW bersabda, `Sesuatu yang paling disenangi oleh mayit di dalam kuburnya adalah apabila ia diziarahi oleh orang yang mencintainya di masa hidupnya di dunia'.

"Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Al- Hakim dari Abu Hurairah dikatakan, "Barang siapa menziarahi kubur kedua orang tuanya atau salah satunya pada setiap hari Jum'at satu kali, niscaya Allah ampuni ia atas dosanya dan ia tergolong orang yang berbakti kepada orang tuanya".

Menjadi orang yang berbakti kepada orang tua adalah sesuatu yang sangat penting, sehingga dalam suatu hadits disebutkan, "Berbaktilah kalian kepada orang tua kalian, niscaya anak-anak kalian akan berbakti kepada kalian."

*** Hikmah Ziarah Kubur***


Ziarah kubur mengandung keuntungan bagi kedua belah pihak: bagi yang mati dan orang yang menziarahinya.

Keuntungan bagi yang mati adalah mereka mendapat kesenangan dengan diziarahi.

Selain hadits di atas, terdapat pula sebuah hadits yang mengatakan, Tidaklah seseorang menziarahi kubur saudaranya (saudara sesama muslim) dan ia duduk di sisinya, melainkan mayit itu mendapat kesenangan dan ia menjawabnya hingga yang berziarah itu berdiri.

Adapun keuntungan bagi yang berziarah adalah ia akan ingat mati, yakni ingat hal ihwal saat kematian datang dan sesudahnya.

Dengan ingat mati itu, ia akan bertambah zuhud di dunia dan bertambah senang untuk beramal shalih, serta meraih ketaqwaan.

Amal shalih dan taqwa itulah yang merupakan bekal utama di akhirat. Allah SWT berfirman,"Dan berbekallah kalian. Maka sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa."
(QS Al-Baqarah: 197).

Dalam ayat lain dikatakan,"Barang siapa beramal shalih, baik laki-laki maupun perempuan, dan ia seorang mukmin, sesungguhnya Kami akan memberikan kepadanya suatu kehidupan yang baik di dunia, dan sesungguhnya Kami akan memberikan balasan kepadanya di akhirat dengan balasan yang lebih baik daripada amal­-amal yang dahulu ia kerjakan." (QS An-Nahl: 97).

Banyak juga hadits Nabi SAW yang memerintahkan kita untuk mengingat mati.

Dalam sebuah hadits dikatakan,"Sering-seringlah kalian mengingat kematian".

Dalam hadits lain dikatakan, "Orang yang cerdas adalah orang yang suka mengevaluasi dirinya dan beramal untuk persiapan setelah mati".

Ketahuilah berdoa di kuburan pun adalah sunnah Rasulullah saw, beliau saw bersalam dan berdoa di Pekuburan Baqi’, dan berkali-kali beliau saw melakukannya, demikian diriwayatkan dalam shahihain Bukhari dan Muslim.

Dan beliau saw bersabda : “Dulu aku pernah melarang kalian menziarahi kuburan, maka sekarang ziarahlah”. (Shahih Muslim hadits no.977 dan 1977)

Dan Rasulullah saw memerintahkan kita untuk mengucapkan salam untuk ahli kubur dengan ucapan “Assalaamu alaikum Ahliddiyaar minalmu’minin walmuslimin, wa Innaa Insya Allah Lalaahiquun, As’alullah lana wa lakumul’aafiah”.

(Salam sejahtera atas kalian wahai penduduk penduduk dari Mukminin dan Muslimin, Semoga kasih sayang Allah atas yang terdahulu dan yang akan datang, dan sungguh kami Insya Allah akan menyusul kalian) (Shahih Muslim hadits no 974, 975, 976).


Hadits ini menjelaskan bahwa Rasulullah saw bersalam pada Ahli Kubur dan mengajak mereka berbincang-bincang dengan ucapan “Sungguh kami Insya Allah akan menyusul kalian”.


Sumber: https://m.facebook.com/photo.php?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C2745936064

Editor: #dbc

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar