Si Cingkrang bertanya :“Kenapa anda berziarah ke makam para Awliya (Wali Allah) ?
Bukankah mereka tiada memberikuasa apa-apa, dan tempat meminta hanyalah kepada Allah…!!!
Tetapi dalam hal ini aku punya sedikit perbedaan pandangan denganmu, aku lebih senang menziarahi mereka.
Karena bagiku mereka tetap hidup dalam membangkitkan jiwa yang mati ini kepada cinta Allah. Tapi aku juga heran, kenapa engkau tidak melarang aku menziarahi ahli dunia? Mereka juga tiada kuasa apa-apa. Malah mematikan hati.
Kematian dan kehidupan di sisi Allah adalah jiwa. Banyak dari mereka yang dilihat hidup tapi hakikatnya mati, dan banyak mereka yang dilihat mati tapi sebenarnya hidup.
Banyak yang menziarahi pusara terdiri dari orang yang mati, sedangkan dalam pusara itulah orang yang hidup.
Aku lebih senang menziarahi makam kekasih Allah dan para syuhada.
Walaupun hanya kuburan, tetapi ia mengingatkan aku akan kematian, ia mengingatkan aku bahwa hidup adalah perjuangan, karena aku dapat melihat jiwa mereka ada kuasa cinta yang hebat sehingga mereka dicintai oleh Tuhannya lantaran kebenarannya cinta.
Wahai saudaraku, aku ziarah ke pusara para Awliya, karena pada makam mereka ada cinta, lantaran cinta Allah pada mereka seluruh tempat persemayaman mereka dicintai Allah.
Cinta tiada mengalami kematian, ia tetap hidupdan terus hidup dan akan melimpah kepadapara pencintanya.
Aku berziarah karena sebuah cinta mengambil semangat mereka agar aku dapat mengikut mereka dalam mujahadahku mengangkat tangan di sisi makam mereka bukan meminta kuasa dari mereka.
Tapi aku memohon kepada Allah agar aku juga dicintai olehNya, sebagaimana mereka dicintai oleh Allah.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar