SANAD-SILSILAH NU (NAHDLATUL ULAMA) SAMPAI NABI ADAM AS.

 

1. Prof. DR. KH. Said Aqil Siradj.
2. KH. Hasyim Muzadi.
3. KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
4. KH.Wahid Hasyim.
5. Hadhratus Syaikh KH. Hasyim Asy’ari.
6. Syaikh Mahfudz at-Termasi.
7. Syaikh Nawawi al-Bantani.
8. Sayyid Ahmad Zaini Dahlan.
9. Imam Ahmad ad-Dasuqi.
10. Imam Ibrahim al-Baijuri.
11. Imam Abdullah as-Sanusi.
12. Imam ‘Abduddin al-‘Iji.
13. Imam Muhammad bin Umar Fakhrurrazi.
14. Imam Abdul Karim asy-Syahrastani.
15. Hujjatul Islam Abu Hamid Muhammad al-Ghozali.
16. Imam Abdul Malik al-Haramain al-Juwaini.
17. Imam Abubakar al-Baqillani.
18. Imam Abdullah al-Bahili.
19. Imam Abu al-Hasan Ali al-Asy’ari.
20. Abu Ali al-Juba’i.
21. Abu Hasyim al-Juba’i.
22. Abu al-Hudzail al-‘Allaf.
23. Ibrahim an-Nadzdzam.
24. Amr bin Ubaid.
25. Washil bin Atha’.
26. Sayyidina Muhammad bin Ali bin Abi Thalib.
27. Sayyidina Ali bin Abi Thalib Kw.
28. Sayyidina Rasulullah Muhammad Saw.
29. Malaikat Jibril As.
30. Allah Swt.
Nabi Muhammad Saw.
29. bin Syaikh Abdullah.
30. bin Abdul Muthalib (Syaibah).
31. bin Hasyim (Amr).
32. bin Abdu Manaf (al-Mughirah).
33. bin Qushay (Zaid).
34. bin Kilab.
35. bin Murrah.
36. bin Ka’ab.
37. bin Luaiy.
38. bin Ghalib.
39. bin Fihr (Quraisy).
40. bin Malik.
41. bin Nadhr (Qais).
42. bin Kinanah.
43. bin Khuzaimah.
44. bin Mudrikah (Amir).
45. bin Ilyas.
46. bin Mudhar.
47. bin Nizar.
48. bin Ma’ad.
49. bin ‘Adnan.
50. bin ‘Ad.
51. bin Udad.
52. bin Hamaisa’.
53. bin Salaman.
54. bin Banat.
55. bin Haml.
56. bin Qidrah.
57. bin Isma’il.
58. bin Ibrahim.
59. bin Târakh.
60. bin Nakhur.
61. bin Syarukh.
62. bin Arghu.
63. bin Falikh.
64. bin Abir.
65. bin Syalikh.
66. bin Arfakhsyad.
67. bin Sam.
68. bin Nuh.
69. bin Lamak.
70. bin Matusyalikh.
71. bin Akhnukh.
72. bin Idris.
73. bin Ilyarid.
74. bin Mihlayil.
75. bin Qinan.
76. bin Anusy.
77. bin Syits.
78. bin Adam As.
PBNU sudah menerbitkan dalam bentuk poster sanad-silsilah keilmuan ilmiah dari Hadhratus Syaikh KH. Hasyim Asy’ari sampai Rasulullah Saw. yang telah ditash-hih oleh Rais ‘Am Nahdlatul Ulama KH. Sahal Mahfudz. Silakan pesan langsung di kantor PBNU pusat Jakarta seharga Rp. 20.000.
Dikutip dari ceramah Ketua Umum PBNU Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj, M.A. dalam acara Haul KH. Mahfudz Hasbullah ke-29 PP Al-Huda Jetis-Kebumen tanggal 06 Januari 2014. Silakan simak di: http://www.youtube.com/watch?v=btmKLKbrZC4
Nb.: Ini baru satu jalur saja. Coba bayangkan jika kesemua kyai NU dari berbagai cabang keilmuannya dicatatkan sanad-silsilahnya tentu akan menjadi satu kitab yang sangat tebal.

Share:

Ngaji Rutin Ahad Pagi IPNU/IPPNU Ranting Ngelo

Ngaji Rutin Ahad Pagi IPNU/IPPNU Ranting Ngelo

Kitab Miftahul falah Fie Ahadisin nikah

Bab Menjaga Pandangan Mata, Menjaga Kemaluan, dan Berdua-duan dengan Wanita yang tidak Halal.

Link Vidio Kajian

Hadis ke 7

Diriwayatkan dari Ibnu Abiddunya, bahwa Nabi saw bersabda:

 

مَا مِنْ ذًنْبٍ بَعْدَ الْشِرْكِ أعْظَمُ عِنْدَاللّهِ مِنْ النُّطْفَةِ وَضَعَهَا رَجُلٌ فِيْ رَحْمٍ لَا يَحِلُّ لَهُ

Artinya: “Tidak ada dosa yang lebih berat setelah syirik disisi Allah dari seorang laki-laki yang menaruh spermanya didalam rahim wanita yang tidak halal baginya“.

 

Hadis tentang zina di atas  adalah merupakan salah satu penjelasan dari perbuatan yang dilarang keras oleh Allah SWT. Zina adalah salah satu dosa besar, setelah syirik dan membunuh. Hal ini diterangkan dalam surat Al Furqon ayat 68 ;

 

وَالَّذِيْنَ لَا يَدْعُوْنَ مَعَ اللّٰهِ اِلٰهًا اٰخَرَ وَلَا يَقْتُلُوْنَ النَّفْسَ الَّتِيْ حَرَّمَ اللّٰهُ اِلَّا بِالْحَقِّ وَلَا يَزْنُوْنَۚ وَمَنْ يَّفْعَلْ ذٰلِكَ يَلْقَ اَثَامًا

"Dan orang-orang yang tidak menyembah Rabb yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya Dia mendapat (pembalasan) dosa(nya),"

====+++================

 

Hal-hal yang menjadi muqodimah zina

 

Awal mula terjadinya zina yakni berawal zina mata, seperti saling pandang antar lawan jenis. Oleh karena jika ingin menghindari zina, sebaiknya jaga pandangan kita kepada lawan jenis yang bukan muhrim.

 

Setelah saling pandang, maka akan saling melempar senyuman. Ini bisa menjadi langkah awal terjadinya zina, yang kemudian lanjut untuk saling mengobrol.

 

Awal mula terjadinya zina biasanya berawal dari berbicara atau mengobrol antar lawan jenis yang bukan muhrim. Setelah nyaman mengobrol, maka akan berlanjut ke hal-hal yang mengarah pada zina.

 

Menemukan kenyamanan dalam mengobrol, biasanya akan berlanjut dengan membuat janji pertemuan. Ini sudah langkah ke empat awal mula terjadinya zina.

 

Pada tahap ini, mereka yang saling memiliki rasa ketertarikan (lawan jenis) melakukan pertemuan. Jika sudah pada tahap ini, bukan tak mungkin akan terjadi zina.

 

==========+++++++++++=========

Balasan Bagi Pelaku Zina

Perlu di ketahui dan sadari bersama bagi kita sebagi kaum Muslim, bahwa dari dari setiap apa yang kita lakukan ada konsekwensi hukum yang akan kita terima, tak terkecuali dalam hal ini adalah perbuatan zina.

 

Hukuman bagi seseorang yang melakukan zina adalah dengan rajam atau dilempari batu sampai mati. Sedangkan pada pelaku yang belum menikah, hukuman zina diganti dengan hukum cambuk sebanyak 100 kali serta diasingkan selama satu tahun.

 

اَلزَّانِيَةُ وَالزَّانِيْ فَاجْلِدُوْا كُلَّ وَاحِدٍ مِّنْهُمَا مِائَةَ جَلْدَةٍ ۖوَّلَا تَأْخُذْكُمْ بِهِمَا رَأْفَةٌ فِيْ دِيْنِ اللّٰهِ اِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۚ وَلْيَشْهَدْ عَذَابَهُمَا طَاۤىِٕفَةٌ مِّنَ الْمُؤْمِنِيْنَ

 

"Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera, dan janganlah belas kasihan kamu kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan dari orang-orang yang beriman." (Q.S. An Nur: 2).

 

Dalam ayat tersebut Allah SWT memerintahkan untuk menghukum para pelaku zina tanpa perlu berbelas kasihan kepada mereka.

 

Dan juga, hukuman ini dilakukan dengan disaksikan di hadapan orang mukminin yang banyak. Ini dilakukan agar menjadi pembelajaran serta memberi efek jera pada pelakunya.

 

Rasulullah SAW bersabda tentang hukuman zina dalam hadis riwayat Imam Bukhari. "Sampai di suatu tempat seperti tungku pembakaran.

 

Tiba-tiba terdengar suara gemuruh dan riuh. Ternyata di sana ada laki-laki dan perempuan telanjang. Tak berselang lama, datanglah lidah api dari bawah menuju mereka.

 

Setelah lidah api itu mengenai mereka, mereka menjerit keras.

 

Ketika pemandangan itu ditanyakan, dijelaskan bahwa sejumlah laki-laki dan perempuan telanjang itu adalah para pezina," (HR al-Bukhari).

 

Selain hukuman atau balasan dari perbuatan zina sebagaimana keterangan di atas. Rasulullah SAW menyebutkan bahwa dalam berzina ada enam bahaya yang mengikutinya, baik di dunia maupun di akhirat.

 

Di dunia; cahaya akan hilang dari wajah orang yang berbuat zina, umurnya akan semakin pendek, serta kekal dalam kemiskinan, dan memendekkan umur. Di akhirat; murka Allah menanti, hisabnya buruk, serta mendapat siksaan di neraka. Kemudian, para pelaku zina juga akan dibenci oleh Allah SWT.

 

Dari Abu Hurairah ra, Nabi SAW bersabda:

ثَـلَاثَةٌ لَا يُـكَـلّـِمُـهُمُ اللّٰـهُ يَوْمَ الْقِـيَـامَـةِ وَلَا يُـزَكّـِيْهِمْ (وَلَا يَـنْـظُـرُ إِلَيْهِمْ) وَلَـهُمْ عَـذَابٌ أَلِـيْمٌ: شَيْخٌ زَانٍ، وَمَـلِـكٌ كَـذَّابٌ ، وَعَائِـلٌ مُسْتَـكْبِـرٌ

Artinya: Tiga (jenis manusia) yang tidak diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat dan tidak pula Allah menyucikan mereka dan tidak memandang kepada mereka, sedang bagi mereka siksa yang pedih, yaitu: laki-laki tua yang suka berzina, seorang raja pendusta dan orang miskin yang sombong(HR. Muslim).

 

Dari hadis di atas, Nabi Muhammad SAW memberitahu bahwa para pelaku zina akan mendapatkan balasan di dunia maupun di akhirat. Berhati-hatilah.

 

============

Sebagai seorang muslim, sudah semestinya kita patuh terhadap apa yang diperintahkan Allah SWT dan menjauhi segala sesuatu yang dapat menimbulkan dosa besar, Allah SWT berfirman,

اِنْ تَجْتَنِبُوْا كَبَاۤىِٕرَ مَا تُنْهَوْنَ عَنْهُ نُكَفِّرْ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَنُدْخِلْكُمْ مُّدْخَلًا كَرِيْمًا

"Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa besar yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga)" (Q.S. An Nisa: 31).

 

Pada ayat ini Allah lalu menjanjikan anugerah kenikmatan kepada orang-orang yang menjauhi dosa.

 

Jika kamu berusaha dengan sungguh-sungguh menjauhi dosa-dosa besar terutama dosa-dosa zina yang telah dilarang mengerjakannya oleh Allah dan Rasul-Nya, niscaya Kami akan hapus kesalahan-kesalahanmu berupa dosa-dosa kecil yang kamu perbuat dan akan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia.

 

Yakni surga dengan beraneka kenikmatan yang tiada tara. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang di msukkan kedalam surganya Alloh SWT, Aamiin.

Sekian.

 

De Badrun

(Ketua ASNUTER MWCNU margomulyo)

 

 

 

 

 

Share:

Ngaji Rutin ||Muslimat NU AR Jipangulu Ranting Ngelo||KItab Wsiyatul Mustofa

فَصْلٌ فِى الْوُضُوْءِ وَالْصَّلَاةِ

 

Pasal tentang Wudhu dan Sholat

 Link Vidio Kajian

 

Wasiatul Mustofa Anjuran Solat Di awal Waktu - Melakukan shalat diawal waktu sangat dianjurkan oleh Rasulullah 'Alaihi sholatu wasallam, sebagaimana Beliau berwasiat kepada Syaaidina Ali Karromallahu 'anhu dan umumnya kepada kita seluruh ummatnya :

يَا عَلِى, عَلَيْكَ بِالْصَّلَاةِ فِى أَوْقَتِهَا فَإِنَّهَا رَأْسُ كُلِّ فَضِيْلَةٍ, وَسَنَامُ كُلِّ عِبَادَةٍ

12

Wahai ‘Ali, kamu harus tetap melasanakan shalat di awal waktu, karena shalat diawal waktu merupakan puncak segala keutamaan, dan puncak segala ibadah.

 

 

Dalam kesempatan yang lain Ibnu Mas'ud pernah bertanya kepada Rasulullah 'Alaihi sholatu wasallam mengenai perbuatan yang paling dicintai oleh Allah. kemudian Rasulullah 'Alaihi sholatu wasallam menjawab :

وَعَنْ اِبْنِ مَسْعُودٍ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللهِ صلّى الله عليه وسلّم ( أَفْضَلُ اَلْأَعْمَالِ اَلصَّلَاةُ فِي أَوَّلِ وَقْتِهَا ) رَوَاهُ اَلتِّرْمِذِيُّ وَالْحَاكِمُ. وَصَحَّحَاهُ. وَأَصْلُهُ فِي “اَلصَّحِيحَيْنِ

Dari Ibnu Mas’ud Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Perbuatan yang paling mulia ialah shalat pada awal waktunya.” Hadits riwayat dan shahih menurut Tirmidzi dan Hakim. Asalnya Bukhari-Muslim.

Setelah membaca keterangan tentang Anjuran Shalat Di awal Waktu diatas, semoga kita semua diberikan taufiq oleh Allah agar selalu bisa melaksanakan sholat di awal waktu sampai akhir hayat. Amin

 

====================================================

يَا عَلِى, تَمَنَّى جِبْرِيْلُ عَلَيْهِ الْسَلَمُ أَنْ يَكُوْنَ مِنْ بَنِى أدَمَ عَلَيْهِ ااْسَّلَامُ لِسَبْعِ خِصَالٍ:

الْصَّلَوَاةُ الْخَمْسِ مَعَ الْإِمَامِ, وَمُجَالَسَةِ الْعُلَمَاءِ, وَعِيَادَةِ الْمَرِيْضِ, وَتَشْيِيْعِ الْجَنَازَةِ, وَسَقْىِ الْمَآءِ, وَالْصُّلْحِ بَيْنَالإِثْنَيْنِ, وَإِكْرَامِ الْجَارِ وَالْيَتِيْمِ, فَاحْرِصْ عَلَى ذاَلِكَ.

13

Wahai ‘Ali, Jibril ‘Alaihis salam sangat menginginkan menjadi bani Adam ‘Alaihis salam karena 7 kebiasaan :

1. Menjalankan shalat 5 watu bersama imam

2. Berkumpul bersama ulama

3. Menjenguk orang yang sakit

4. Mengantar jenazah (ke kuburan)

5. Memberi air

6. Mendamaikan dua orang yang sedang bertengkar

7. Memuliakan tetangganya dan anak yatim

Maka kamu harus sangat menginginkan untuk melaksanakan tujuh kebiasaan tersebut.

 

Oleh: De Badrun

(Ketua ASNUTER MWCNU Margomulyo)

 

 

 

 

Share: