NGAJI RUTIN BAKDIYATAL JUM’AT MUSLIMAT NU RANTING NGELO (Wasiyatul Mustofa)

NGAJI RUTIN BAKDIYATAL JUM’AT MUSLIMAT NU RANTING NGELO

25 Maret 2022.

Kitab Wasiyatul Musthofa (Hikmah Sholat Jama’ah dan Sholat Dhuha)

 

Wahai Sahabat Ali, hendaklah kamu senantiasa melaksanakan sholat jamaah, karena sesungguhnya sholat jamah di sisi Allah seperti berjalan pada ibadah haji dan umrah.

 

Tiada seseorang yang loba (sangat ingin) untuk melaksanakan sholat jamaah kecuali seorang mukmin yang dicintai Allah dan tiada seorang yang benci sholat jamaah kecuali orang munafiq yang benar-benar dimurkai Allah.

 

 

يَا عَلِيُّ عَلَيْكَ بِصَلَاةِ الْجَمَاعَةِ فَاِنَّهَا عِنْدَ اللّٰهِ كَمَشِيْكَ اِلَى الْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ وَمَا يَحْرُصُ عَلَى صَلَاةِ الْجَمَاعَةِ اِلَّا رَجُلٌ مُؤْمِنٌ قَدْ اَحَبَّهُ اللّٰهُ وَمَا يَزْهَدُ فِيْهَا اِلَّا مُنَافِقٌ قَدْ اَبْغَضَهُ اللّٰهُ

Wahai Sahabat Ali, hamba-hamba yang paling dicintai Allah adalah seorang hamba yang bersujud sembari berdoa di dalam sujudnya.

 

"Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku telah mendholimi diriku, maka ampunilah dosaku, karena tidak yang dapat mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau".

 

يَا عَلِيُّ اَحَبُّ الْعِبَادِ اِلَى اللّٰهِ عَبْدٌ سَاجِدٌ يَقُوْلُ فِيْ سُجُوْدِهِ : رَبِّ اِنِّيْ ظَلَمْتُ نَفْسِيْ فَاغْفِرْلِيْ ذَنْبِيْ فَاِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ اِلَّا اَنْتَ

Wahai Sahabat Ali, hendaklah kamu senantiasa melaksanakan sholat Dhuha baik di dalam perjalanan maupun di dalam hadir (tidak dalam perjalanan).

 

Karena sesungguhnya tatkala hari kiamat telah tiba, maka menyerulah Dzat yang Maha Menyeru dari atas surga yang mulia, "Di manakah orang-orang yang melaksanakan sholat dhuha ?

 

Masuklah kalian dari puntu Dhuha dengan sejahtera dan aman". Dan tidaklah Allah mengutus seorang nabi kecuali Dia memerintahkannya untuk melaksanakan sholat Dhuha.

 

 

يَا عَلِيُّ عَلَيْكَ بِصَلَاةِ الضُّحٰى فِى السَّفَرِ وَالْحَضَرِ فَاِنَّهُ اِذَا كَانَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ يُنَادِى مُنَادٍ مِنْ فَوْقِ شَرَفِ الْجَنَّةِ : اَيْنَ الَّذِيْنَ كَانُوْا يُصَلُّوْنَ الضُّحٰى ؟ اُدْخُلُوْا مِنْ بَابِ الضُّحٰى بِسَلَامٍ اٰمِنِيْنَ، وَمَا بَعَثَ اللّٰهُ مِنْ نَبِيٍّ اِلَّا وَاَمَرَهُ بِصَلَاةِ الضُّحٰى

 

Note*

Begitu luarbiasanya Fadhilah Sholat Jama’ah dan sholat Dhuha, sampai-sampai Alloh memposisikan orang yang melaksanakannya sepadan dengan orang yang melaksanakan ibadah haji dan umroh, yakni suatu ibadah penyempurna dalam rukun islam.

 

Yang dalam pelaksanaanya butuh syarat yang berbeda dan luar biasa, selain waktu, tenaga dan biaya yang tidak murah, saat ini ibadah haji dan umroh butuh kesabaran dalam menanti kedatangannya.

 

Bukan hanya satu dua tahun untuk bisa melakukan namun bisa sepuluh, duapuluh hingga tiga puluhan tahun lebih untuk bisa melaksanakannya, itupun belum ada jaminan ibadah haji kita mendapatkan pahala ibadah haji.

 

Namun dalam hal ini (Sholat jamaah dan sholat Dhuha) Alloh memberi suatu peroritas bagi yang mampu dan mau melaksanakannya.

 

Dalam Hadis yang lain Rosululloh menyampaikan

 

Dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ مَشَى إِلَى صَلاَةٍ مَكْتُوْبَةٍ فِي الجَمَاعَةِ فَهِيَ كَحَجَّةٍ وَ مَنْ مَشَى إِلَى صَلاَةٍ تَطَوُّعٍ فَهِيَ كَعُمْرَةٍ نَافِلَةٍ

Siapa yang berjalan menuju salat wajib berjemaah, maka ia seperti berhaji. Siapa yang berjalan menuju salat sunnah, maka ia seperti melakukan umrah yang sunnah.(HR. Ath-Thabrani)

 

Dalam Riwayat Imam Buhori Rosululloh juga menjelaskan:

مَنْ خَرَجَ مِنْ بَيْتِهِ مُتَطَهِّرًا إِلَى صَلَاةٍ مَكْتُوبَةٍ فَأَجْرُهُ كَأَجْرِ الْحَاجِّ الْمُحْرِمِ وَمَنْ خَرَجَ إِلَى تَسْبِيحِ الضُّحَى لَا يَنْصِبُهُ إِلَّا إِيَّاهُ فَأَجْرُهُ كَأَجْرِ الْمُعْتَمِرِ وَصَلَاةٌ عَلَى أَثَرِ صَلَاةٍ لَا لَغْوَ بَيْنَهُمَا كِتَابٌ فِي عِلِّيِّينَ

 

Artinya: "Barangsiapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan suci untuk melaksanakan sholat wajib, maka pahalanya seperti pahala orang yang haji yang sedang ihram, dan barangsiapa yang keluar dari rumahnya untuk melaksanakan sholat Dluha, dia tidak mempunyai niat kecuali itu, maka pahalanya seperti orang yang sedang umroh.

 

Dan menunggu sholat hingga datang waktu shalat yang lain yang tidak ada main-main di antara keduanya, maka pahalanya ditulis di 'Iliyyin (kitab yang mencatat segala perbuatan orang-orang yang berbakti." (HR Bukhari).

 

مَنْ صَلَّى الْغَدَاةَ فِي جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ , تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ  (رواه الترمذي)

 

Artinya: "Barang siapa yang sholat Shubuh berjamaah, kemudian duduk berzikir kepada Allah hingga matahari terbit, kemudian duduk dua rakaat, maka baginya pahala bagaikan pahala haji dan umrah, sempurna, sempurna dan sempurna." (HR Tirmidzi)

 

Dalam kesempatan ini kita hanya bisa berharap dan terus banyak berdo’a semoga kita di beri kekuatan oleh Alloh, agar bisa menjalankan Sholat jamaah dan sholat Dhuha dengan istiqomah, Amiin.

Wallohu A’lamu Bishowab

 

 

 

 

Pemateri:

De badruns

Katib Syuriyah MWCNU Margomulyo

 

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar