NGAJI RUTIN MALEM JEMAH LEGI MATAWALI ||KITAB AYYUHAL WALAD ||KAMIS, 03 Februari 2022

بسم الله الرحمن الرحيم

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

 

اعلم، ايها الولد والمحب العزيز اطال الله بقاك بطاعته وسلك بك سبيل احبائه- أن منشور النصيحة يكتب من معدن الرسالة، ان كان بلغك منه نصيحة فاي حاجة لك في نصيحتي؟ وان لم يبلغك فقل لي : ماذا حصلت في هذه السنين الماضية ؟

Ketahuilah, Wahai anakku dan pencinta kemulyaan -Semoga Allah selalu memanjangkan sisa umurmu dengan menaati-Nya, dan Semoga Allah menunjukkan padamu  jalan kekasih-kekasih-Nya- sesungguhnya nasehat yang tersebar telah tertulis dalam intisari risalah (kitab-kitab), apabila nasehat baik telah sampai kepadamu, nasehatku mana yang kamu butuhkan? Dan jika belum sampai kepadamu, katakanlah padaku Apa yang telah kamu peroleh ditahun-tahun sebelumya?

 

ايها الولد، من جملة ما نصح به رسول الله صلى الله عليه وسلم- امته قوله عليه السلام- : علامة اعراض الله تعالى عن العبد اشتغاله بما لايعنيه. وان امرأ ذهبت ساعة من عمره في غير ما خلق له من العبادة لجدير ان تطول عليه حسرته. ومن جاوز الاربعين ولم يغلب خيره على شره فليتجهز الى النار . وفي هذه النصيحة كفاية لأهل العلم

Wahai anakku, Sebagian dari yang dinasehatkan Rasulullah SAW pada umatnya yaitu sabda beliau: "Tanda berpalingnya Allah dari hambanya adalah ia tersibukkan dengan sesuatu yang tidak bermanfaat. Dan sesungguhnya orang yang telah kehilangan waktu dari umurnya untuk selain ibadah, tentu sangat layak baginya kerugian yang panjang. Dan barang siapa umurnya telah melebihi 40 tahun, sementara amal kebaikannya tidak melebihi  amal keburukannya maka bersiap-siaplah menuju neraka”. Di dalam nasehat ini telah mencukupi bagi ahli ilmu.

 

*Note

Rahasia umur 40 tahun dalam Islam adalah puncak kedewasaan dan kematangan seseorang dalam menapaki hidup. Karena itu, harus banyak bersyukur dan bertaubat.

 

Artinya Bila kita di usia 40 telah di karunia Alloh banyak amal kebaikannya maka banyak-banyaklah bersyukur, kita telah di sayang Alloh hingga kita mampu dan tetap mau melaksanakan amal kebaikan.

Karena senyatanya tiada kuasa bagi kita melakukan kebaikan bila tanpa pertolongan dan kekuatan dari Alloh SWT.

Dan bila dalam usia 40 kita banyak amal keburukannya maka segeralah banyak-banyak bertaubat.

 

Di usia tersebut, manusia dinilai telah mencapai kematangan baik dalam bertindak, bersikap maupun berpikir.

Umur 40 tahun dalam Islam juga sangat istimewa. Disebutkan dalam Al Quran bahwa para nabi mendapat hikmah kenabiannya pada usia 40 tahun.

Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama di Goa Hira tepat pada usia 40 tahun. Saat itu, Rasulullah SAW selalu beruzlah dan sering mengasingkan diri untuk beribadah kepada Allah SWT.

 

Ibnu Abbas ra berkata, “Muhammad saw diutus menjadi rasul ketika usia beliau 40 tahun, kemudian menetap di Mekkah dan menerima wahyu selama 13 tahun hingga Allah SWT mengizinkan beliau hijrah ke Madinah dan tinggal di sana selama 10 tahun. Sampai Nabi SAW wafat pada usia 63 tahun.

 

” Nabi Musa alaihisalam (as) juga mendapat hikmah saat usianya 40 tahun. Allah SWT berfirman:

وَلَمَّا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَاسْتَوَى آتَيْنَاهُ حُكْمًا وَعِلْمًا وَكَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ 

Dan setelah Musa cukup umur dan sempurna akalnya, Kami berikan kepadanya hikmah (kenabian) dan pengetahuan. Dan demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. (QS. Al Ahqaf: 14)

 

Ibnu Katsir menerangkan setelah Nabi Musa as berusia dewasa yakni 40 tahun, Allah SWT menganugerahkan kepadanya hikmah dan ilmu.Menurut Mujahid ditafsirkan dengan kenabian.

Manusia yang sudah memasuki umur 40 tahun dianjurkan untuk selalu bersyukur dan bertaubat. Mufasir Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan, menurut suatu pendapat, biasanya seseorang tidak berubah lagi dari kebiasaan yang dilakukannya bila mencapai usia empat puluh tahun.

 

Allah SWT berfirman:

حَتّٰىٓ اِذَا بَلَغَ اَشُدَّهٗ وَبَلَغَ اَرْبَعِيْنَ سَنَةًۙ قَالَ رَبِّ اَوْزِعْنِيْٓ اَنْ اَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِيْٓ اَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلٰى وَالِدَيَّ وَاَنْ اَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضٰىهُ وَاَصْلِحْ لِيْ فِيْ ذُرِّيَّتِيْۗ اِنِّيْ تُبْتُ اِلَيْكَ وَاِنِّيْ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

Artinya: sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa, "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku Sesungguhnya aku bertobat kepada Engkau dan sesungguhnya aku temasuk orang-orang yang berserah diri. (QS: Al Ahqaf: 15)

 

Abu Bakar ibnu Iyasy mengatakan dan Al-Amasy, dan Al-Qasim ibnu Abdur Rahman, bahwa ia pernah bertanya kepada Masruq, "Bilakah seseorang dihukum karena dosa-dosanya?" Masruq menjawab, "Bila usiamu mencapai empat puluh tahun, maka hati-hatilah kamu dalam berbuat."

 

Al-Hajjaj ibnu Abdullah Al-Hakami, salah seorang amir dari kalangan Bani Umayyah di Dimasyq telah mengatakan, "Aku telah meninggalkan kemaksiatan dan dosa-dosa selama empat puluh tahun karena malu kepada manusia, kemudian aku meninggalkannya (sesudah itu) karena malu kepada Allah."

 

Alangkah indahnya apa yang dikatakan oleh seorang penyair dalam bait syairnya:

صَبَا مَا صَبَا حَتى عَلا الشَّيبُ رأسَهُ ... فلمَّا عَلاهُ قَالَ لِلْبَاطِلِ: ابطُل

Diturutinya semua yang disukainya sehingga uban telah menghiasi kepalanya. Dan manakala uban telah memenuhi kepalanya, ia berkata kepada kebatilan, "Menjauhlah dariku!"

Dalam Surat Fathir ayat 37 Allah SWT berfirman:

{أَوَلَمْ نُعَمِّرْكُمْ مَا يَتَذَكَّرُ فِيهِ مَنْ تَذَكَّرَ}

Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berpikir bagi orang yang mau berpikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan? (Fathir: 37).

 

Oleh: De Badruns (Direktur ASNUTER MWCNU Margomulyo)

 

 

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar